MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Trianto cit Joyce, 2007).
Ada beberapa jenis model pembelajaran, antara lain:
a. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Trianto cit Arends, 2007). Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut:
a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penelitian belajar.
b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.
b. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi mahasiswa bukan hanya dosen dan buku ajar, tetapi juga sesama mahasiswa (Wena, 2008). Ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran kooperatif, antara lain: Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw II, Invertigasi Kelompok (Teams Games Tournament), dan Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NTH).
c. Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
Problem Based Learning adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada mahasiswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik (Trianto cit Dewey, 2007).
d. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Merupakan suatu konsep yang membantu guru/dosen mengaitkan konten mata pelajaran denga situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja (Trianto cit Blanchard, 2007). Komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (quesioning), inkuiri (inquiry), masyarakat belajar (learning community), permodelan (modelling), dan penilaian autentik (authentic assessment).
e. Pembelajaran Model Diskusi Kelas
Diskusi merupakan komunikasi seseorang berbicara satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan dan pendapat. Berdasarkan pengertian tersebut, pemanfaatan diskusi oleh guru/dosen mempunyai arti untuk memahami apa yang ada di dalam pemikiran siswa dan bagaimana memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antar siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial dimana guru dapat membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka (Trianto, 2007).
f. Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri dalam Bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.
No comments:
Post a Comment