Profil:
1. Efektif dan
reversible
2. Harus minum
setiap hari
3. Pada
bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya
dan segera akan hilang.
4. Efek samping
yang serius sangat jarang terjadi.
Jenis:
1.
Monofasik
2.
Bifasik
3.
Trifasik
Cara Kerja:
1.
Menekan ovulasi
2.
Mencegah implantasi
3.
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
4. Pergerakan
tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu
pula
Manfaat:
1. Memiliki
efektivitas yang tinggi (hamper menyerupai efektivitas tubektomi
2. Resiko
kesehatan sangat kecil
3. Tidak
mengganggu hubungan seksual
4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid
berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih
ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
6. Dapat
digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
7. Mudah
dihentikan setiap saat.
8. Kesuburan
segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
9. Dapat digunakan sebagai
kontrasepsi darurat.
10. Membantu
mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovary dan
sebagainya.
Keterbatasan:
1. Mahal dan
membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
2. Mual
terutama pada 3 bulan pertama.
3. Perdarahan
bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
4. Pusing
5. Nyeri
payudara.
6. Berat badan
naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru
memiliki dampak positif.
7. Berhenti
haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.
8. Tidak boleh
diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
9. Pada
sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati
sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang.
10. Dapat meningkatkan tekanan
darah dan retensi cairan sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah
pada vena dapat sedikit meningkat. Pada perempuan > 35 tahun dan merokok
perlu hati-hati.
11. Tidak mencegah IMS, HBV,
HIV/AIDS.
Wanita yang
dapat menggunakan Pil Kombinasi
1. Usia
reproduksi
2. Telah
memiliki anak ataupun belum
3. Gemuk atau
kurus
4. Menginginkan
metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.
5. Setelah
melahirkan dan tidak menyusui.
6. Setelah melahirkan
6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi
yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
7. Pascakeguguran
8. Anemia
karena haid berlebihan.
9. Nyeri haid
hebat.
10. Siklus haid tidak teratur.
11. Riwayat kehamilan ektopik.
12. Kelainan payudara jinak
13. Kencing manis tanpa komplikasi
pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf.
14. Penyakit tiroid, penyakit
radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.
15. Memderita TBC (kecuali yang sedang
menggunakan rifampisin)
16. Varises vena.
Wanita yang
tidak boleh menggunakan Pil Kombinasi:
1.
Hamil atau dicurigai hamil
2.
Menyusui eksklusif
3.
Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
4.
Penyakit hati akut (hepatitis)
5.
Perokok ringan usia > 35 tahun
6.
Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110
mmHg.
7.
Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20
tahun.
8.
Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.
9.
Migrain dan gejala neurogik fokal (epilepsy/ riwayat epilepsi).
10. Tidak
dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.
vimax terima kasih sudah berbagi, artikel yang bagus, kami tunggu artikel selanjutnya
ReplyDelete