2012-06-30

PIL KOMBINASI

Profil:
1.    Efektif dan reversible
2.    Harus minum setiap hari
3.  Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
4.    Efek samping yang serius sangat jarang terjadi.

Jenis:
1.    Monofasik
2.    Bifasik
3.    Trifasik

Cara Kerja:
1.    Menekan ovulasi
2.    Mencegah implantasi
3.    Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
4.   Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula

Manfaat:
1.  Memiliki efektivitas yang tinggi (hamper menyerupai efektivitas tubektomi
2.  Resiko kesehatan sangat kecil
3.  Tidak mengganggu hubungan seksual
4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
6.  Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
7.  Mudah dihentikan setiap saat.
8.  Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
9.  Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
10.       Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovary dan sebagainya.

Keterbatasan:
1.    Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
2.    Mual terutama pada 3 bulan pertama.
3.    Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
4.    Pusing
5.    Nyeri payudara.
6.    Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif.
7.    Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.
8.    Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
9.    Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang.
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dapat sedikit meningkat. Pada perempuan > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
11. Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS.

Wanita yang dapat menggunakan Pil Kombinasi
1.    Usia reproduksi
2.    Telah memiliki anak ataupun belum
3.    Gemuk atau kurus
4.    Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.
5.    Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6.    Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
7.    Pascakeguguran
8.    Anemia karena haid berlebihan.
9.    Nyeri haid hebat.
10. Siklus haid tidak teratur.
11. Riwayat kehamilan ektopik.
12. Kelainan payudara jinak
13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf.
14. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.
15. Memderita TBC (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin)
16. Varises vena.

Wanita yang tidak boleh menggunakan Pil Kombinasi:
1.    Hamil atau dicurigai hamil
2.    Menyusui eksklusif
3.    Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
4.    Penyakit hati akut (hepatitis)
5.    Perokok ringan usia > 35 tahun
6.    Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg.
7.    Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun.
8.    Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.
9.    Migrain dan gejala neurogik fokal (epilepsy/ riwayat epilepsi).
10. Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

KB SUNTIK

KB Suntik dibagi menjadi dua, yaitu: Suntik Progestin dan Suntik Kombinasi.
a)  Suntik Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogertero Asetat dan 3 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali.
(a).   Cara kerja:
1.  Menekan ovulasi
2.  Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
3.  Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu.
4.  Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
(b). Efektivitas:
Sangat efektif (0.1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama 1 tahun pertama penggunaan.
(c)  Keuntungan kontrasepsi:
1.    Risiko terhadap kesehatan kecil
2.    Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
3.    Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4.    Jangka panjang
5.    Efek samping sangat kecil
6.    Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
(d)  Keuntungan Non-kontrasepsi:
1.  Mengurangu jumlah perdarahan
2.  Mengurangi nyeri saat haid
3.  Mencegah anemia
4.  Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
5.  Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
6.  Mencegah kehamilan ektopik
7.  Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
8.  Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause
(e). Kerugian:
1.  Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting, atau perdarahan sela sampai 10 hari.
2.  Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
3.  Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
4.  Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberkolosis (Rifampisin).
5.  Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung,stroke,bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
6.  Penambahan berat badan.
7.  Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infksi virus HIV.
8.  Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
(f).  Wanita yang boleh menggunakan suntikan kombinasi:
1.  Usia reproduksi.
2.  Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak.
3.  Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.
4.  Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan.
5.  Pasca persalinan dan tidak menyusui.
6.  Anemia.
7.  Nyeri haid hebat.
8.  Haid teratur.
9.  Riwayat kehamilan ektopik.
10.         Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
(g). Wanita yang tidak boleh menggunakan suntik
kombinasi:
1.  Hamil atau diduga hamil.
2.  Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan.
3.  Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
4.  Penyakit hati akut (virus hepatitis).
5.  Usia > 35 tahun yang merokok.
6.  Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmHg).
7.  Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun.
8.  Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine.
9.  Keganasan pada payudara.
b)  Suntik Progestin
(a). Jenis kontrasepsi suntik progestin
1.  Depo Medroksiprogesteron Asetat ,mengandung 150 mg DMPA,yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikan intramuskuler.
2.  Depo Noristeron Enantat,yang mengandung 200 mg Noristerat Enantat,diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntikan intramuscular.
(b). Cara kerja kontrasepsi suntik
1.  Menghalangi terjadinya ovulasi
2.  Menipiskan endimetrium sehingga nidasi tidak mungkin terjadi.
3.  Mengentalkan lender mulut rahim sehingga spermatozoa tidak mungkin masuk kemulut rahim.
4.  Menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
5.  Mencegah pelepasan telur.
(c)  Keuntungan KB suntik  berdasarkan YBP-SP,2006
1.    Sangat efektif sebagai kontrasepsi karena angka kegagalannya kurang dari 1 % (hampir sama dengan pil KB).
2.    Pencegahan kehamilan jangka panjang
3.    Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
4.    Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdanmpak serius terhadap penyakit jantung,dan gangguan pembekuan darah.
5.    Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
6.    Sedikit efek samping.
7.    Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
8.    Dapat digunakan oleh perempuan lebih dari 35 tahun sampai perimenopause.
9.    Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
10. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
11. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
12. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
(d). Keterbatasan suntikan progestin
1.    Sering ditemukan ganggan haid seperti: siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak, tidak haid sama sekali.
2.    Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan ulang)
3.    Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
4.    Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
5.    Tidak menjamin terhadap penularan infeksi seksual,kepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
6.    Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah suntikan dihentikan.
7.    Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena kerusakan pada organ melainkan karena belum habisnya pelepasan  obat suntikan dari deponya (tempat suntikan )
8.    Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
9.    Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kepadatan tulang.
10. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi sakit, kepala, nervositas, jerawat.
(e)  Wanita yang dapat menggunakan Kontrasepsi suntikan progestin:
1.    Usia produktif.
2.    Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3.    Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi.
4.    Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5.    Setelah melahirkan dan tidak menyesui.
6.    Setelah abortus atau keguguran.
7.    Telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi.
8.    Perokok.
9.    Tekanan darah < 180/110 mmHg,dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
10. Menggunakan obat untuk epilepsiatau obat tuberculosis.
11.  Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengndung esterogen.
12.  Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
13.  Anemia defisiensi besi.
14. Mendekati usia menopause yang tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
(f).  Wanita yang tidak boleh mengunakan kontrasepsi
        suntikan progestin:
1.  Hamil atau dicurigai hamil.
2.  Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3.  Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid,terutama amenorea.
4.  Diabetes militus disertai komplikasi.
(g). Waktu menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
1.  Setiap saat selama siklus haid asal ibu tersebut tidak hamil.
2.  Mulai hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid.
3.  Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama diberikan setiap   saat,asal ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual atau bila melakukan menggunakan barier yang lain.
4.  Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan bisa diberikan suntikan pertama. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya.
5.  Pasca persalinan sampai dengan 40 hari sebelum berhubungan dengan suami.
6.  Pasca keguguran sampai hari ketujuh.